PUBLIKASI MINISTRIES “A GRAIN OF WHEAT”
Oleh David W. Dyer
Diterjemahkan oleh L. Yunnita
PENDAHULUAN
Buku yang akan Anda baca ini memiliki berbagai im- plikasi teologis dan praktis yang penting. Bahkan, implikasi-im- plikasi tersebut amat sangat penting! Oleh karena itu, buku ini harus dibaca dengan hati-hati, dengan penuh perhatian dan doa.
Penting juga untuk memulai dari awal dan membaca sampai akhir buku ini tanpa melewatkan satu materi pun. Ga- gasan-gagasan yang disajikan di dalamnya berkembang melewati bab demi bab, maka jika pembaca tidak menyimak keseluruhan tulisan ini, kesalahpahaman dapat terjadi.
Kadang-kadang ada godaan besar ketika kita pertama kali mengambil sebuah buku baru; kita melihat daftar isinya, mene- mukan bab yang terlihat menarik, lalu mulai membaca dari bab itu. Banyak orang percaya tidak begitu mengenal pokok bahasan dalam buku ini, maka cara membaca yang seperti itu dapat ber- akibat menyesatkan. Dengan mengingat hal ini, saya ingin men- dorong semua pembaca yang serius untuk mempelajari secara menyeluruh informasi yang disajikan di sini sebelum membuat kesimpulan akhir.
Fakta lain yang harus disebutkan pula adalah bahwa un- tuk memahami isi buku ini kita membutuhkan pewahyuan roha- ni. Karena kita akan menyelidiki kebenaran Tuhan seperti yang terkandung dalam Alkitab, kita harus mencari pewahyuan-Nya. Pikiran manusia tidak mampu mengenal Tuhan secara mandiri, maka ketika kita berusaha memahami kehendak-Nya, kita harus bergantung pada-Nya untuk memberi kita pencerahan.
Demikianlah, saya ingin mendorong Anda ketika memba- ca halaman-halaman ini untuk melakukannya dengan sikap ber- doa, dengan hati dan pikiran yang terbuka kepada Yesus, agar Dia berkenan mengungkapkan kebenaran-Nya kepada Anda.
Tentu saja, buku ini hanyalah usaha manusia; namun meski de- mikian, marilah kita berdoa bersama agar Tuhan memakai buku ini untuk menyingkapkan lebih banyak lagi kebenaran tentang diri-Nya dan tujuan-Nya di bumi.
David W. Dyer
JIKA ANDA BELUM MEMBACA BAGIAN PENDAHULUAN, BACALAH SEBELUM MELANJUTKAN KE BAGIAN BERIKUTNYA.
Ketika Yesus Kristus datang kembali dalam kemu- liaan-Nya kelak, itu bukanlah akhir bagi kisah bumi saat ini. Ren- cana Tuhan kita bukanlah untuk kembali sesaat saja, menyambar orang percaya dan membawa mereka ke surga, lalu meninggalkan bumi untuk mengalami kehancuran akhir oleh api (2Ptr. 3:10).
Sebenarnya, Allah masih memiliki rencana untuk bumi saat ini. Setelah Kedatangan-Nya Kembali, Dia berniat mendirikan Kerajaan di bumi ini, yang berpusat di Yerusalem, di tanah Israel. Dari sana, otoritas-Nya akan ditegakkan atas seluruh bumi yang berpenghuni. Kerajaan itu akan bertahan selama seribu tahun dan karena itu akan dikenal sebagai “Kerajaan Seribu Tahun”.
Orang-orang yang akan hidup di bawah pemerin- tahan-Nya adalah sejumlah kecil orang yang selamat dari hal yang banyak orang sebut sebagai masa “sengsara”. Meskipun awalnya jumlah mereka akan sangat berkurang dari populasi manusia saat ini akibat penghakiman pada masa sengsara, karena saat itu kelak tidak akan ada perang dan, tanpa diragukan lagi, tidak ada wabah atau penyakit selama seribu tahun, jumlah manusia di bumi akan tumbuh dengan cepat. Yang kita bahas ini bukanlah gereja atau orang percaya, melainkan orang-orang ”normal“ yang oleh belas kasihan Allah selamat dari hukuman-Nya di bumi.
Bukan hanya Yesus yang akan memerintah di bumi ini selama seribu tahun, melainkan orang Kristen juga akan terlibat dalam Kerajaan itu. Mereka yang telah mempersiapkan diri akan memerintah bersama Dia (Why. 20:4).
Banyak orang percaya memusatkan hati dan pikiran mereka ke surga, tetapi Allah belum selesai dengan bumi ini. Memang baik untuk memikirkan “hal-hal yang di atas” (Kol. 3:2), tetapi kita juga harus menyadari dan menantikan apa yang sedang direncanakan Allah. Kita harus memahami apa yang benar-benar akan terjadi.
Setelah Kedatangan-Nya Kembali, rencana Allah adalah menjalani seribu tahun lagi di bumi ini. Hanya setelah Kerajaan Seribu Tahun itulah akan ada “langit yang baru dan bumi yang baru” (Why. 21:1) yang dianggap banyak orang sebagai “surga”.
Sebuah tabel waktu singkat disertakan di sini untuk mem- bantu pembaca memahami peristiwa-peristiwa ini dalam urutan yang tepat.
Mengingat fakta-fakta di atas, mungkin kita, sebagai orang Kristen, harus mempertimbangkan kembali pemikiran kita saat ini tentang masa depan bumi ini dan apa peran kita di dalamnya. Mungkin kita harus membuang filosofi melarikan diri yang kita anut dan menyadari bahwa Allah belum selesai dengan bumi ini sehingga begitu juga kita.
Saya di sini tidak sedang membicarakan rencana baru un- tuk memperbaiki lingkungan atau mengakhiri perang nuklir. Saya juga tidak akan merekomendasikan tindakan sosial apa pun untuk memperbaiki keadaan saat ini. Yang saya kemukakan adalah bah- wa orang percaya perlu bersiap untuk fase berikutnya dari renca- na Allah di bumi saat ini – Kerajaan yang akan datang.
Saya menyadari bahwa sebagian orang tidak percaya bah- wa ada Kerajaan di bumi yang akan datang, atau berpikir bahwa Kerajaan itu sudah ada di sini saat ini atau bahkan telah datang dan hilang kembali. Namun, mengatasi semua keraguan, miskon- sepsi, dan kesalahpahaman ini secara menyeluruh benar-benar di luar cakupan buku ini.
Cukuplah untuk dikatakan bahwa jika orang-orang tidak melihat dari Kitab Suci tentang adanya Kerajaan Seribu Tahun, yaitu ketika Iblis terikat (Why. 20:3,7) – sedangkan jelas bahwa Iblis saat ini tidak sedang terikat – ketika Yesus Kristus memerin- tah bangsa-bangsa dengan tongkat besi dan mereka sepenuhnya taat kepada kehendak-Nya (Why. 19:15), ketika anak yang masih menyusu bermain-main di sarang ular tedung dan serigala akan berbaring bersama domba (Yes. 11:6-8), ketika manusia mengubah pedang mereka menjadi mata bajak dan tombak mereka menjadi pisau pemangkas dan tidak ada lagi perang (Yes. 2:4), ketika Kristus memerintah langsung secara fisik di bumi (1Kor. 15:25; Yes. 24:23; Why. 20:6), membagi kembali tanah Israel di antara kedua belas suku (Yeh. 48) dan membangun kembali bait suci (Yeh. 40-43; Za. 6:12, 13), itu berarti mereka tidak membaca Kitab Suci dengan cer- mat atau hanya sengaja membutakan mata mereka.
Jika orang-orang itu tidak melihat dalam semua gambaran ini ada Kerajaan Yesus Kristus secara fisik di bumi, saya tidak tahu bagaimana cara meyakinkan mereka. Tidak ada cara lain untuk membuktikan apa pun dari Kitab Suci kepada siapa pun jika me- reka tidak terbuka untuk itu.
Namun, jika ada orang-orang yang tidak yakin tentang hal ini dan benar-benar tertarik untuk memahami Kerajaan Allah yang akan datang, saya menyarankan agar mereka membeli be- berapa buku yang ditulis oleh penulis yang mempercayai Alkitab secara harfiah, apa adanya sesuai yang tertulis, dan melakukan studi lebih lanjut.
Demikian pula, ada daftar parsial ayat-ayat Alkitab ten- tang Kerajaan itu yang disertakan di akhir buku ini bagi para pem- belajar Alkitab yang serius. “[...] dan mereka akan memerintah se- bagai raja di bumi.” ... “bersama-sama dengan Dia selama seribu tahun.” (Why. 5:10, 20:6).
Pemerintahan Yesus Kristus di bumi ini adalah pemenuh- an janji Allah kepada Raja Daud bahwa keturunannya tidak akan terputus untuk duduk di takhtanya (2Sam. 7:12; Yoh. 7:42). Ini adalah penyelesaian perintah Allah kepada Adam untuk berkuasa atas bumi (Kej. 1:28), istirahat sabat bagi umat Allah (Ibr. 4:1), Hari Tuhan (1Tes. 5:2), dan banyak lagi.
Adalah suatu kebenaran yang penuh berkat bahwa kita, umat Allah, dapat menjadi bagian dari semua itu bersama Dia. Keterlibatan orang percaya dalam pemerintahan seribu tahun Kristus adalah salah satu bagian yang paling diabaikan dari beri- ta Injil. Terlalu sering kita melompati topik serius ini sambil me- mandang ke arah tujuan untuk pindah ke surga selamanya. Fokus yang salah arah ini telah membuat banyak anak Allah kehilangan pemahaman yang diperlukan untuk mereka maju dalam kehidup- an Kristen mereka.
Ya, kita harus mengarahkan kasih dan kerinduan kita pada hal-hal yang di atas, dan memang benar bahwa upah telah disedi- akan untuk kita di surga, tetapi Alkitab juga mengajarkan bahwa ketika Yesus Kristus datang kembali, Dia membawa upah ini ke bumi bersama-Nya (Why. 22:12). Saya tidak menyarankan agar kita memenuhi pikiran kita dengan hal-hal duniawi, tetapi saya menyarankan agar kita bersiap untuk membawa hal-hal surgawi ke bumi. Ini adalah bagian dari berita Injil.
Pemerintahan Kerajaan Yesus Kristus adalah bagian tak terpisahkan dari tujuan kedatangan-Nya, yang Dia bermaksud la- kukan dan memang akan dilakukan-Nya. Selain itu, peran kita da- lam rencana ini sangat penting. Begitu sentralnya gagasan tentang Kerajaan yang akan datang ini bagi berita Injil, sehingga ketika Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa, permohonan pertama yang Dia ucapkan adalah “datanglah kerajaan-Mu [...] di bumi se- perti di surga” (Mat. 6:10).
Kita perlu menangkap arti yang sangat penting dari fak- ta bahwa hal pertama yang Tuhan kita ajarkan untuk kita minta adalah kedatangan Kerajaan Allah di bumi. Demikian pula, ada banyak sekali perumpamaan yang Dia ajarkan tentang Kerajaan yang akan datang dan kondisi Kerajaan itu. Tentu kita tidak boleh menganggap topik ini tidak penting atau tidak berarti apa-apa. Sebaliknya, dengan Kedatangan Kembali Tuhan yang semakin de- kat, ini adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan secara serius tanpa tergesa-gesa oleh semua anak Allah.
Tidak ada cara bagi umat Allah untuk menghindari Kera- jaan itu. Ini adalah bagian dari rencana Allah untuk bumi ini, dan kita semua akan berpartisipasi dengan cara tertentu. Ada kebenaran yang menakjubkan tetapi sebagian besarnya tidak diberitakan, ya- itu bahwa apa yang kita lakukan hari ini sangat berhubungan de- ngan apa peran kita dalam Kerajaan itu nanti.
Tidak peduli berapa umur kita sekarang, waktu kita di bumi ini bukanlah “hampir berakhir”. Kita masih memiliki se- tidaknya seribu tahun untuk bekerja bersama Tuhan kita untuk pencapaian tujuan-Nya di dunia ini. Kesetiaan kita, ketekunan kita, dan sebenarnya seluruh cara hidup kita di dunia saat ini akan menjadi faktor penentu bagi peran apa yang Kristus berikan kepa- da kita dalam Kerajaan-Nya ketika Dia datang kembali. Apakah ini dapat menjadi sesuatu yang mengejutkan? Bahkan di bumi saat ini pun, orang memberikan posisi tanggung jawab dan kehormat- an khusus kepada mereka yang bekerja keras dan setia. Bukankah Yesus mengatakan bahwa Dia akan membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya (Why. 22:12; 1Kor. 3:14)? Nah, itulah persisnya yang akan Dia lakukan.
Sambil mengingat hal ini, dalam bab-bab berikutnya kita akan memeriksa beberapa aspek Kerajaan yang sangat relevan bagi kita hari ini. Banyak dari kebenaran ini mungkin terasa me- ngejutkan, tetapi saya memohon demi kebaikan Anda sendiri, ja- ngan tutup pikiran Anda terhadap kebenaran-kebenaran ini. Se- telah membaca buku ini, selidiki Kitab Suci sendiri untuk melihat apakah hal-hal ini benar.
Jangan sampai Anda dibujuk keluar dari hal-hal ini de- ngan cara apa pun oleh seseorang yang berniat baik tanpa Anda sendiri menyelidikinya secara menyeluruh. Kerajaan yang akan datang itu sangat berhubungan dengan Anda dan tidak ada orang lain yang bisa mengubah bagian Anda di dalamnya. “Demikian- lah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah.” (Rm. 14:12).
“Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abra- ham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak- anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.” (Mat. 8:11,12).
Akhir bab 1
Baca bab-bab lain secara online:
We are always looking to offer books in more languages.